7 Tokoh Yang Berharga Bagi Sejarah Hip Hop Indonesia
27/10/17
Add Comment
7 Tokoh Yang Berharga Bagi Sejarah Hip Hop Indonesia
Dimulai dari....
IWA K yang terinspirasi
dari Almarhum Farid Hardja & Benyamin.S dengan lagunya yang berrima dan di
baca sedikit cepat lalu IWA K memperkenalkan hiphop di indonesia yang kemudian
disusul oleh DENADA namun kini DENADA sudah beralih ke dangdut, walaupun
demikian perjalanan hiphop di indonesia masih belum berhenti.
Kemuadian.....
Munculah SINDICAT yang
lagunya menjadi soundtrack serial SUN GO KONG di televisi. Belanjut ke tahun
berikutnya lahirlah NEO yang terkenal dengan singgelnya BORJU. Kemudian
group-group music hiphop mulai semakin berkembang mulai dari SAYKOJI yang top di tahun 2009-2010, dan masih banyak lagi
Raper-raper yang mewarnai tanah air dari tahun ke tahun.
Inilah 7 Tokoh Hip Hop
Indonesia yang perlu anda ketahui
1. Farid Harjda
Dengan model berbeda
Farid Harjda muncul berciri khas kepala botak dengan rambut lumayan tebal di
sisi atas, kanan, dan kirinya. Kacamata yang dikenakannya diusahakan semirip
mungkin dengan Elton John yang sedang jaya-jayanya di perjalanan dekade 1960-an
itu. Beberapa tahun kemudian, penampilannya berubah, rambutnya kini menggumpal
alias kribo.
Metamoforsa itu terus
berlanjut hingga akhirnya ia identik sebagai penyanyi tambun dengan pakaian
seperti jubah besar bermotif warna-warni, persis seperti beragam jenis musik
yang dijajalnya: dari rock n roll, jazz, balada, pop, disko, reggae, hingga dangdut.
Dalam kondisi seperti
itu, Farid Hardja keluar dari sarangnya, memulai karirnya sebagai pelaku musik
dengan lebih profesional pada kisaran 1966 itu. Di Bandung, Farid bergabung
dengan grup De Zieger yang mengusung aliran rock n roll dengan acuan The
Rolling Stones. Lama memersiapkan diri untuk berkembang di kota kembang, musisi
subur yang kala itu masih berambut kribo tersebut mantap hijrah ke Jakarta. Di
ibukota, Farid menjajal kemampuan musikalnya bersama beberapa band rock, sebut
saja Cockpit dan Brotherhood pada 1974 serta Brown Bear pada 1975.
Namun....
1976 Farid memutuskan
pulang kampung ke Sukabumi, tempat di mana ia dilahirkan pada 1950. Namun ia
hanya tak diam. Farid bersiasat membentuk kelompok yang dominan memainkan musik
rock and roll, R & B, serta country. Nama grup ini bercorak lokal,
sederhana dan mudah diingat serta jauh tren band-band lokal kala itu yang getol
memakai nama asing. Bani Adam, begitulah Farid memberi nama kelompok barunya
itu. “Karena kita semua adalah umat Nabi Adam. Sebagai manusia, kita harus
paham asal usul kita,” demikian alasan Farid.
2. Benyamin Suweb
Bukan hanya legendaris
gambang kromong tapi juga bapak rap Indonesia.
Kala itu, Ben sangat
ingin bertemu Bing Slamet, artis pujaannya. Ben ingin lagu ciptaannya
dinyanyikan Bing. Ben putar otak. Akhirnya dia dapat akal: lewat Ateng Ben
dikenalkan pada Bing. Ben lalu menemui Bing di studionya, dan menawarkan
lagunya. “Ini Bang lagunya,” kata Ben.
Bing membaca sekilas,
moncoret-coret sedikit dan mengubah syairnya. Ben tampak puas. Dan benar,
setelah lagu berjudul Nonton Bioskop itu dirilis –yang delapan tahun sebelumnya
ditolak penyanyi Fenti Effendi –langsung meledak. Ben senang bukan kepalang.
Dia pun ketagihan menulis lagu. Tapi, atas saran Bing Slamet, sebaiknya Ben
menyanyikan lagu-lagunya sendiri. Anjuran Bin terbukti manjur. “Titik awal
karier seni profesional Ben bermula dari band kecil bernama Melody Boys,” tulis
Ludhy Cahyana dalam biografi Benyamin, Muka Kampung Rezeki Kota.
Walaupun.....
Ben pun lebih terkenal
sebagai pelawak ketimbang penyanyi. Suatu hari di bulan Mei 1970, ia sempat
ditolak menyanyi dalam sebuah show di Cirebon, “karena nama Benyamin belum
terkenal, bahkan pernah ditolak menyanyi karena dianggap takut merusak show-nya
Frans Daromes,” tulis Ludhy. Tapi akhirnya Ben boleh menyanyi setelah melobi
kordinator pertunjukan dengan mengatakan bahwa dirinya sudah rekaman lagu Om
Senang. Saat itu lagu bertema senada, Tante Girang dan Tante Sun.
Sepulang dari Cirebon,
peruntungan Ben terus membaik. Tak lama kemudian, pada 1970, Ben mulai solo
karier di dunia tarik suara. Si Jampang menjadi debutnya. Dia terus
mempertahankan ciri khasnya: lagu-lagunya bertema humor dan nada yang enak di
telinga, tapi sedikit mengabaikan susunan kata. Dengan solo karir dia juga
bebas bereksperimen. “Dia terbilang sukses meramu spontanitas Betawi dengan
celoteh, yang terkadang menggerutu dan sering ngaco,” tulis Ludhy.
Buntutnya gelar bapak
rap Indonesia pun dialamatkan padanya. “Suatu ketika,” kenang Zainin, “Ben
iseng memainkan gambang kromong. Tiba-tiba yang lain (teman Ben-Red.) nyeletuk,
‘Kamu kan orang Betawi, kenapa tidak menyanyikan lagu Betawi?” Mulai saat itulah
Ben melirik dan serius menekuni gambang kromong. Namanya pun kian meroket.
3. IWA K
Iwa Kusuma (lahir di
Bandung, Jawa Barat, 25 Oktober 1970; umur 39 tahun) atau lebih dikenal dengan
nama panggungnya Iwa-K adalah seorang artis rap (rapper) dan juga seorang
pelopor musik rap Indonesia.
Di Indonesia, nama Iwa
sudah sangat menyatu dengan musik rap. Pada era 80-an, saat anak muda dilanda
musik rock, Iwa sudah mulai bergelut dengan musik rap, sebuah genre musik yang
lebih menekankan pada teknik berceloteh, dibanding instrumen musik.
Kecintaannya pada musik asal Amerika Serikat ini bermula dari kesenangannya
bermain breakdance. Iwa sangat terpikat oleh gaya bertuturnya yang begitu
“groovy”, dinamis dan jujur sebagai medianya untuk berkreasi.
Iwa membentuk grup rap
untuk pertama kalinya saat ia duduk di bangku kelas 1 SMA bersama
teman-temannya, Sampai pada tahun 1989 akhirnya ia bersua dengan personil Guest
Band, antara lain Macan Riupasa, Tori Sudarsono, Yudis Dwi Korana, Satya “N’ti”
M, dan Gustav. Di sinilah ia memperoleh kesempatan untuk unjuk gigi di studio
rekaman dan mulai ngerap bersama Guest Band. Dia juga berkolaborasi dengan
dengan Melly Manuhutu dalam album Beatify (1991) yang dirilis di Jepang, hingga
solo albumnya yang terkini Iwa masih mempercayakan Guest Music Production dalam
memproduksi musiknya. Iwa pernah mengambil kuliah di FISIP jurusan Hubungan
Internasional di Universitas Parahyangan, Bandung.
Tahun 1993 Iwa K
mengukuhkan dirinya sebagai rapper lewat debut albumnya Kuingin Kembali. Setahun
kemudian, penghargaan berupa BASF Award sudah di tangannya lewat album kedua
yang bertajuk Topeng (1994). Album ketiga Kramotak! (1996) dan keempat Mesin
Imajinasi (1998) meraih sukses yang sama.
4. Denada
Denada Elizabeth Anggia
Ayu Tambunan biasa dipanggil Denada (lahir di Jakarta, 19 Desember 1978; umur
30 tahun) adalah penyanyi dan aktris Indonesia. Putri sulung pasangan Emilia
Contessa, penyanyi yang terkenal pada tahun 1970-an, dan Rio Tambunan ini
awalnya penyanyi pop yang kemudian mengambil spesialisasi rap, namun belakangan
terjun ke dangdut.
Denada dikenal sebagai
rapper papan atas Indonesia pada awal 1990-an. Ia kemudian meninggalkan karir
sebagai rapper untuk melanjutkan pendidikan di Australia. Sekembalinya dari
Australia, Denada mencoba kembali ke dunia musik namun berpindah jalur ke
aliran dangdut. Lagu-lagu dangdutnya sukses dan Denada bahkan masuk sebagai
unggulan dalam beberapa penghargaan musik, di antaranya Anugerah Musik
Indonesia dan Penghargaan MTV Indonesia pada tahun 2005. Selain itu, wanita
yang pernah menempuh pendidikan di Australia ini juga menggeluti dunia akting
di sinetron. Beberapa sinetron yang pernah dibintanginya di antaranya
“Hari-hari Mau”, “Nyari Bini”, “Rahasia Ilahi”, dan “Cahaya Surga”.
Album RAP
Kujelang Hari
(Sambutlah) (1994)
Ini Album Gue (1997)
5. SINDICAT
Tidak ada keterangan
tentang SINDICAT namun bila anda pernah denger lagu kera sakti itulah dia.
6. SWEET MARTABAK
Sweet Martabak menjadi
salah satu dedengkot Hip-Hop tanah air. Saat masih bernama Black Skin, mereka
masuk dalam kompilasi album PESTA RAP (1995) yang akhirnya membuat namanya
dikenal masyarakat.
7. NEO
NEO adalah group rap
yang berdiri resmi pada tahun 1999 yang beranggotakan 5 orang yaitu Udet, Abe,
Doniel, Aldy, dan Dery. Mereka bertemu pada tahun 1993 pada festival-festival
rap yang pada saat itu sedang digandrungi oleh anak-anak muda. Dan sampai saat
ini NEO masih konsisten dan produktif di jalur musiknya yaitu Hip Hop.
Saat ini NEO sudah
mengeluarkan album sebanyak 5 album, antara lain :
1. 1999 Borju
2. 2000 Bahagia
3. 2002 Tu..La Lit.
4. 2004 NEO (self
titled)
5. 2007 BOSS
Pada album 1 dan 2 NEO semua
musik di produseri oleh Iwang Noorsaid setelah itu dari album ke 3-5 NEO
memproduser sendiri untuk musik arrangementnya.
Penghargaan yang telah
dicapai saat ini adalah 6 piala Ami (Anugerah Musik Indonesia) kategori best
album, best song, best group.
Seiring berjalannya
waktu,HIP HOP di Indonesia makin banyak peminatnya..dan makin banyak terlahir
RAPPER-RAPPER baru salah satunya SAYKOJI.
Sumber ..
Tidak ada komentar: