-->

7 Tokoh Yang Berharga Bagi Sejarah Hip Hop Indonesia



7 Tokoh Yang Berharga Bagi Sejarah Hip Hop Indonesia

Perkembangan music di indonesia memang begitu pesat dan persaingan pasar pun bergitu sengit. Tapi music hiphop juga masih tetap terdengar walaupun industri musik indonesia kini begitu bersaing. 

7 Tokoh Yang Berharga Bagi Sejarah Hip Hop Indonesia

Dimulai dari....
 IWA K yang terinspirasi dari Almarhum Farid Hardja & Benyamin.S dengan lagunya yang berrima dan di baca sedikit cepat lalu IWA K memperkenalkan hiphop di indonesia yang kemudian disusul oleh DENADA namun kini DENADA sudah beralih ke dangdut, walaupun demikian perjalanan hiphop di indonesia masih belum berhenti.

Kemuadian.....
Munculah SINDICAT yang lagunya menjadi soundtrack serial SUN GO KONG di televisi. Belanjut ke tahun berikutnya lahirlah NEO yang terkenal dengan singgelnya BORJU. Kemudian group-group music hiphop mulai semakin berkembang mulai dari SAYKOJI yang  top di tahun 2009-2010, dan masih banyak lagi Raper-raper yang mewarnai tanah air dari tahun ke tahun.

Inilah 7 Tokoh Hip Hop Indonesia yang perlu anda ketahui 

1. Farid Harjda 
Dengan model berbeda Farid Harjda muncul berciri khas kepala botak dengan rambut lumayan tebal di sisi atas, kanan, dan kirinya. Kacamata yang dikenakannya diusahakan semirip mungkin dengan Elton John yang sedang jaya-jayanya di perjalanan dekade 1960-an itu. Beberapa tahun kemudian, penampilannya berubah, rambutnya kini menggumpal alias kribo.

Metamoforsa itu terus berlanjut hingga akhirnya ia identik sebagai penyanyi tambun dengan pakaian seperti jubah besar bermotif warna-warni, persis seperti beragam jenis musik yang dijajalnya: dari rock n roll, jazz, balada, pop, disko, reggae, hingga dangdut.

Dalam kondisi seperti itu, Farid Hardja keluar dari sarangnya, memulai karirnya sebagai pelaku musik dengan lebih profesional pada kisaran 1966 itu. Di Bandung, Farid bergabung dengan grup De Zieger yang mengusung aliran rock n roll dengan acuan The Rolling Stones. Lama memersiapkan diri untuk berkembang di kota kembang, musisi subur yang kala itu masih berambut kribo tersebut mantap hijrah ke Jakarta. Di ibukota, Farid menjajal kemampuan musikalnya bersama beberapa band rock, sebut saja Cockpit dan Brotherhood pada 1974 serta Brown Bear pada 1975.

Namun....
1976 Farid memutuskan pulang kampung ke Sukabumi, tempat di mana ia dilahirkan pada 1950. Namun ia hanya tak diam. Farid bersiasat membentuk kelompok yang dominan memainkan musik rock and roll, R & B, serta country. Nama grup ini bercorak lokal, sederhana dan mudah diingat serta jauh tren band-band lokal kala itu yang getol memakai nama asing. Bani Adam, begitulah Farid memberi nama kelompok barunya itu. “Karena kita semua adalah umat Nabi Adam. Sebagai manusia, kita harus paham asal usul kita,” demikian alasan Farid.

2. Benyamin Suweb
Bukan hanya legendaris gambang kromong tapi juga bapak rap Indonesia.

Kala itu, Ben sangat ingin bertemu Bing Slamet, artis pujaannya. Ben ingin lagu ciptaannya dinyanyikan Bing. Ben putar otak. Akhirnya dia dapat akal: lewat Ateng Ben dikenalkan pada Bing. Ben lalu menemui Bing di studionya, dan menawarkan lagunya. “Ini Bang lagunya,” kata Ben.

Bing membaca sekilas, moncoret-coret sedikit dan mengubah syairnya. Ben tampak puas. Dan benar, setelah lagu berjudul Nonton Bioskop itu dirilis –yang delapan tahun sebelumnya ditolak penyanyi Fenti Effendi –langsung meledak. Ben senang bukan kepalang. Dia pun ketagihan menulis lagu. Tapi, atas saran Bing Slamet, sebaiknya Ben menyanyikan lagu-lagunya sendiri. Anjuran Bin terbukti manjur. “Titik awal karier seni profesional Ben bermula dari band kecil bernama Melody Boys,” tulis Ludhy Cahyana dalam biografi Benyamin, Muka Kampung Rezeki Kota.

Walaupun.....
Ben pun lebih terkenal sebagai pelawak ketimbang penyanyi. Suatu hari di bulan Mei 1970, ia sempat ditolak menyanyi dalam sebuah show di Cirebon, “karena nama Benyamin belum terkenal, bahkan pernah ditolak menyanyi karena dianggap takut merusak show-nya Frans Daromes,” tulis Ludhy. Tapi akhirnya Ben boleh menyanyi setelah melobi kordinator pertunjukan dengan mengatakan bahwa dirinya sudah rekaman lagu Om Senang. Saat itu lagu bertema senada, Tante Girang dan Tante Sun.

Sepulang dari Cirebon, peruntungan Ben terus membaik. Tak lama kemudian, pada 1970, Ben mulai solo karier di dunia tarik suara. Si Jampang menjadi debutnya. Dia terus mempertahankan ciri khasnya: lagu-lagunya bertema humor dan nada yang enak di telinga, tapi sedikit mengabaikan susunan kata. Dengan solo karir dia juga bebas bereksperimen. “Dia terbilang sukses meramu spontanitas Betawi dengan celoteh, yang terkadang menggerutu dan sering ngaco,” tulis Ludhy.

Buntutnya gelar bapak rap Indonesia pun dialamatkan padanya. “Suatu ketika,” kenang Zainin, “Ben iseng memainkan gambang kromong. Tiba-tiba yang lain (teman Ben-Red.) nyeletuk, ‘Kamu kan orang Betawi, kenapa tidak menyanyikan lagu Betawi?” Mulai saat itulah Ben melirik dan serius menekuni gambang kromong. Namanya pun kian meroket.

3. IWA K 
Iwa Kusuma (lahir di Bandung, Jawa Barat, 25 Oktober 1970; umur 39 tahun) atau lebih dikenal dengan nama panggungnya Iwa-K adalah seorang artis rap (rapper) dan juga seorang pelopor musik rap Indonesia.

Di Indonesia, nama Iwa sudah sangat menyatu dengan musik rap. Pada era 80-an, saat anak muda dilanda musik rock, Iwa sudah mulai bergelut dengan musik rap, sebuah genre musik yang lebih menekankan pada teknik berceloteh, dibanding instrumen musik. Kecintaannya pada musik asal Amerika Serikat ini bermula dari kesenangannya bermain breakdance. Iwa sangat terpikat oleh gaya bertuturnya yang begitu “groovy”, dinamis dan jujur sebagai medianya untuk berkreasi.

Iwa membentuk grup rap untuk pertama kalinya saat ia duduk di bangku kelas 1 SMA bersama teman-temannya, Sampai pada tahun 1989 akhirnya ia bersua dengan personil Guest Band, antara lain Macan Riupasa, Tori Sudarsono, Yudis Dwi Korana, Satya “N’ti” M, dan Gustav. Di sinilah ia memperoleh kesempatan untuk unjuk gigi di studio rekaman dan mulai ngerap bersama Guest Band. Dia juga berkolaborasi dengan dengan Melly Manuhutu dalam album Beatify (1991) yang dirilis di Jepang, hingga solo albumnya yang terkini Iwa masih mempercayakan Guest Music Production dalam memproduksi musiknya. Iwa pernah mengambil kuliah di FISIP jurusan Hubungan Internasional di Universitas Parahyangan, Bandung.

Tahun 1993 Iwa K mengukuhkan dirinya sebagai rapper lewat debut albumnya Kuingin Kembali. Setahun kemudian, penghargaan berupa BASF Award sudah di tangannya lewat album kedua yang bertajuk Topeng (1994). Album ketiga Kramotak! (1996) dan keempat Mesin Imajinasi (1998) meraih sukses yang sama.

4. Denada 
Denada Elizabeth Anggia Ayu Tambunan biasa dipanggil Denada (lahir di Jakarta, 19 Desember 1978; umur 30 tahun) adalah penyanyi dan aktris Indonesia. Putri sulung pasangan Emilia Contessa, penyanyi yang terkenal pada tahun 1970-an, dan Rio Tambunan ini awalnya penyanyi pop yang kemudian mengambil spesialisasi rap, namun belakangan terjun ke dangdut.

Denada dikenal sebagai rapper papan atas Indonesia pada awal 1990-an. Ia kemudian meninggalkan karir sebagai rapper untuk melanjutkan pendidikan di Australia. Sekembalinya dari Australia, Denada mencoba kembali ke dunia musik namun berpindah jalur ke aliran dangdut. Lagu-lagu dangdutnya sukses dan Denada bahkan masuk sebagai unggulan dalam beberapa penghargaan musik, di antaranya Anugerah Musik Indonesia dan Penghargaan MTV Indonesia pada tahun 2005. Selain itu, wanita yang pernah menempuh pendidikan di Australia ini juga menggeluti dunia akting di sinetron. Beberapa sinetron yang pernah dibintanginya di antaranya “Hari-hari Mau”, “Nyari Bini”, “Rahasia Ilahi”, dan “Cahaya Surga”.

Album RAP
Kujelang Hari (Sambutlah) (1994)
Ini Album Gue (1997)

5. SINDICAT
Tidak ada keterangan tentang SINDICAT namun bila anda pernah denger lagu kera sakti itulah dia.

6. SWEET MARTABAK
Sweet Martabak menjadi salah satu dedengkot Hip-Hop tanah air. Saat masih bernama Black Skin, mereka masuk dalam kompilasi album PESTA RAP (1995) yang akhirnya membuat namanya dikenal masyarakat.

7. NEO
NEO adalah group rap yang berdiri resmi pada tahun 1999 yang beranggotakan 5 orang yaitu Udet, Abe, Doniel, Aldy, dan Dery. Mereka bertemu pada tahun 1993 pada festival-festival rap yang pada saat itu sedang digandrungi oleh anak-anak muda. Dan sampai saat ini NEO masih konsisten dan produktif di jalur musiknya yaitu Hip Hop.

Saat ini NEO sudah mengeluarkan album sebanyak 5 album, antara lain :
1. 1999 Borju
2. 2000 Bahagia
3. 2002 Tu..La Lit.
4. 2004 NEO (self titled)
5. 2007 BOSS

Pada album 1 dan 2 NEO semua musik di produseri oleh Iwang Noorsaid setelah itu dari album ke 3-5 NEO memproduser sendiri untuk musik arrangementnya.

Penghargaan yang telah dicapai saat ini adalah 6 piala Ami (Anugerah Musik Indonesia) kategori best album, best song, best group.

Seiring berjalannya waktu,HIP HOP di Indonesia makin banyak peminatnya..dan makin banyak terlahir RAPPER-RAPPER baru salah satunya SAYKOJI.

Sumber ..

Tidak ada komentar:

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel